“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)
1. Saling Menerima Apa Adanya
Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelemahan, jika kita bisa menerima kekurangan pasangan, misalnya gaji kecil, suka berantakan, sulit berosialisasi, dan pasangan pun dapat menerima kekurangan kita, misalnya kurang teliti, gampang marah, cepat lupa, maka in syaa Allah pernikahan tersebut bisa langgeng hingga akhir hayat.
Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelemahan, jika kita bisa menerima kekurangan pasangan, misalnya gaji kecil, suka berantakan, sulit berosialisasi, dan pasangan pun dapat menerima kekurangan kita, misalnya kurang teliti, gampang marah, cepat lupa, maka in syaa Allah pernikahan tersebut bisa langgeng hingga akhir hayat.
Tidak
peduli bagaimana mertua, ipar, dan keluarga memandang pasutri tersebut,
asalkan suami dan istri sama-sama bisa berdamai dengan kondisi
masing-masing, bisa menerima apa adanya, maka tidak akan bermasalah.
2. Merasa Saling Membutuhkan
Coba sadari, jika kita tidak menikah dengan pasangan hidup yang saat ini, belum tentu kondisi kita setenang sekarang. Seburuk apapun kondisi yang ada, belum tentu akan lebih baik jika kita bersama dengan orang lain. Kesadaran atas hal ini akan membuat kita lebih bersyukur dan merasa saling membutuhkan dengan pasangan hidup kita.
Coba sadari, jika kita tidak menikah dengan pasangan hidup yang saat ini, belum tentu kondisi kita setenang sekarang. Seburuk apapun kondisi yang ada, belum tentu akan lebih baik jika kita bersama dengan orang lain. Kesadaran atas hal ini akan membuat kita lebih bersyukur dan merasa saling membutuhkan dengan pasangan hidup kita.
3. Ada Kejujuran di Kedua belah Pihak
Kejujuran di antara pasangan merupakan hal penting, terutama kejujuran untuk hal-hal yang krusial. Bagaimana pun pasangan merupakan soulmate yang seharusnya paling mengerti tentang diri kita dan kita pun paling memahami tentang dirinya dan bagaimana perasaannya.
4. Hubungan dengan KeluargaCenderung Harmonis
Jika hubungan dengan ipar, mertua, sesama besan cenderung harmonis, tidak ada keributan yang berarti, in syaa Allah akan membuat sebuah pernikahan lebih awet dan langgeng. Hal ini dikarenakan adanya kedamaian di dalam rumah tangga tersebut yang menyebabkan suami dan istri merasa nyaman dan mempraktekkan rumahku surgaku!
5. Saling bisa mengalah
Kemampuan untuk bisa mengalah, memegang peranan penting dalam sebuah pernikahan. Bayangkan jika kedua pasutri sama-sama tidak bisa mengalahkan ego masing-masing, sudah pasti akan selalu terjadi keributan dan percekcokan sepanjang hari. Adakah hati yang betah selamanya bersama dengan orang yang tidak bisa mengalah?
6. Bisa menjaga penampilan
Baik istri maupun suami, jika masih mempedulikan penampilan di hadapan pasangan, dengan menjaga wangi badan, kerapihan pakaian, dan kebersihan, hal ini menandakan pasutri yang sama-sama ingin menarik hati pasangannya. Ada cinta dan nafsu yang in syaa Allah dirahmati Allah.
7. Menyelesaikan masalah dengan aturan Allah
Apapun masalahnya, pasutri yang menikah untuk beribadah pada Allah akan menyelesaikan persoalan dengan aturan Allah, bukan dengan perasaan ataupun logika yang bisa saja menyesatkan. Baik itu masalah yang berkenaan dengan finansial, atau berkaitan dengan hubungan antar individu.
8. Memiliki rencana masa depan
Sudahkah memiliki rencana masa depan untuk rumah tangga yang kita bangun? Jika belum, segera rancanglah!
Kejujuran di antara pasangan merupakan hal penting, terutama kejujuran untuk hal-hal yang krusial. Bagaimana pun pasangan merupakan soulmate yang seharusnya paling mengerti tentang diri kita dan kita pun paling memahami tentang dirinya dan bagaimana perasaannya.
4. Hubungan dengan KeluargaCenderung Harmonis
Jika hubungan dengan ipar, mertua, sesama besan cenderung harmonis, tidak ada keributan yang berarti, in syaa Allah akan membuat sebuah pernikahan lebih awet dan langgeng. Hal ini dikarenakan adanya kedamaian di dalam rumah tangga tersebut yang menyebabkan suami dan istri merasa nyaman dan mempraktekkan rumahku surgaku!
5. Saling bisa mengalah
Kemampuan untuk bisa mengalah, memegang peranan penting dalam sebuah pernikahan. Bayangkan jika kedua pasutri sama-sama tidak bisa mengalahkan ego masing-masing, sudah pasti akan selalu terjadi keributan dan percekcokan sepanjang hari. Adakah hati yang betah selamanya bersama dengan orang yang tidak bisa mengalah?
6. Bisa menjaga penampilan
Baik istri maupun suami, jika masih mempedulikan penampilan di hadapan pasangan, dengan menjaga wangi badan, kerapihan pakaian, dan kebersihan, hal ini menandakan pasutri yang sama-sama ingin menarik hati pasangannya. Ada cinta dan nafsu yang in syaa Allah dirahmati Allah.
7. Menyelesaikan masalah dengan aturan Allah
Apapun masalahnya, pasutri yang menikah untuk beribadah pada Allah akan menyelesaikan persoalan dengan aturan Allah, bukan dengan perasaan ataupun logika yang bisa saja menyesatkan. Baik itu masalah yang berkenaan dengan finansial, atau berkaitan dengan hubungan antar individu.
8. Memiliki rencana masa depan
Sudahkah memiliki rencana masa depan untuk rumah tangga yang kita bangun? Jika belum, segera rancanglah!
Seperti
apakah keluarga kita di masa depan, apakah kita ingin anak-anak menjadi
hafiz dan hafizah? Apakah kita ingin mengeluarkan zakat penghasilan
dalam jumlah lebih besar setiap tahunnya? Apakah kita ingin umroh atau
naik haji dengan suami? Rancanglah masa depan bersama-sama, maka
pernikahan dan rumah tangga yang dibina akan lebih awet dan langgeng
bertahan di tengah badai seburuk apapun.
Demikianlah
beberapa ciri pernikahan yang akan langgeng, bahkan bisa jadi sampai ke
surga. Semoga rumah tangga kita termasuk di antaranya.
8 CIRI-CIRI PERNIKAHAN YANG LANGGGENG SAMPAI SURGA
4/
5
Oleh
yots